Pasca Aksi Bela Tauhid beberapa hari lalu, beberapa ormas Islam yang mendukung paham khilafah berencana kembali menggulirkan aksi. Mereka akan menggelar Aksi Bela Tauhid 2 atau Aksi 211 merujuk pada tanggalnya.
Inisiator Aksi Bela Tauhid 2 itu tak jauh dari penggagas aksi-aksi berjilid selama ini. Mereka umumnya juga oposisi dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Bila melihat kondisi saat ini, seruan Nasional Aksi Bela Tauhid 2 November 2018 sudah tidak relevan digelar. Karena kasus tersebut telah ditangani oleh aparat penegak hukum.
Pelaku pembakar bendera itu pun juga sudah ditetapkan sebagai tersangka, serta sejumlah ormas Islam, seperti, NU dan Muhammadiyah, Syarikat Islam, hingga Persis sudah sepakat tidak memperkeruh masalah tersebut.
Oleh karena itu, kita berharap agar Aksi Bela Tauhid 2 ini jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan HTI untuk kembali bangkit melalui gerakan ormas dan umat Islam. Tauhid sebaiknya diamalkan dalam masing-masing pribadi umat Islam, bukan dengan cara intimidatif dan provokasi.
Kita sadar bahwa Aksi Bela Tauhid 211 merupakan cara HTI dan ormas radikal untuk memecah belah umat Islam dan Pemerintah. Karenanya kita harus waspada dengan bahaya laten HTI dan gerakan makar #2019GantiPresiden dalam Aksi Bela Tauhid.