Sabtu, 10 November 2018

Dulu Berkoar-Koar soal Bendera Kini Takut Mengakui, Kisah HRS dan Bendera Tauhid


Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu sempat dikabarkan ditahan oleh otoritas Arab Saudi. Penahanan itu lantaran adanya pemasangan bendera bertuliskan tauhid yang identik dengan organisasi terlarang di kediamannya.

Sebelum tersandung kasus hukum tersebut, Imam Besar FPI itu menyerukan pengibaran bendera tauhid di seluruh posko FPI, media sosial, dan tempat kerja umat Islam di Indonesia.

Hal itu sebagai respon atas pembakaran bendera HTI yang dilakukan oleh Banser NU ketika peringatan Hari Santri Nasional di Tasikmalaya.

Atas penangkapan itu, kita akhirnya tahu bahwa bendera yang diklaim oleh HRS sebagai panji Rasulullah itu ternyata dilarang oleh Arab Saudi karena identik dengan organisasi radikal dan terorisme, seperti ISIS, Al Qaeda, dan Hizbut Tahrir.

Lucunya, HRS yang berkoar-koar memprovokasi pengibaran bendera tauhid di Indonesia itu ternyata tak punya nyali saat diciduk oleh aparat keamanan Arab Saudi. Dia tak mau mengakui bahwa bendera yang dipasangnya itu sebagai miliknya.

Padahal, dirinya yang sebelumnya menyerukan dan berkoar-koar untuk memasang bendera tersebut, termasuk di kediamannya di Mekkah.

Sebaliknya, dia dan pendukung FPI justru menuduh pemasangan bendera tauhid di kediamannya itu sebagai rekayasa dan operasi intelijen Indonesia untuk menjebaknya. Tentu saja, ini adalah tuduhan konyol.

Kini sikap HRS telah berbalik arah. Ketika dulu memperjuangkan pengibaran bendera tauhid, setelah ditangkap aparat keamanan Arab Saudi, justru anti dan tak mau mengakui itu bendera tauhid.

Ayo Habib, akui saja bendera tauhid itu memang kau pasang sendiri dan punyamu. Jangan bermental tempe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar