Beberapa bulan menjelang pemilihan, suara pasangan capres-cawapres Jokowi dan Ma'ruf Amin masih rendah di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Hal ini berdasarkan survei yang digelar internal Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Meski demikian, seluruh usaha dikerahkan oleh timses Jokowi-Ma'ruf untuk membalikkan keadaan. Apalagi waktu masih panjang.
Maka dari itu, cawapres Ma'ruf bakal fokus kampanye di Jakarta dan wilayah satelitnya serta di Jawa Barat. Sebagai putra Jawa Barat yang mewakili Pasundan, dia yakin mampu mempengaruhi suara di Jawa Barat dan Jakarta. Dia mengaku dianggap sebagai putra Jabar karena mewakili Pasundan.
Selain itu, sebagai Rais Aam NU atau ulama besar di Jakarta, Ma’ruf Amin juga akan mampu meraup dukungan suara di Jakarta dan Banten sebagai tanah kelahirannya.
Kalau Banten, posisinya Jokowi-Ma'ruf Amin sudah menang, meskipun masih tipis. Hal ini diakui sendiri oleh Ma'ruf Amin. PR-nya adalah di Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk menyapu bersih Jawa.
Di sisi lain, karena KH. Ma'ruf Amin sendiri adalah sesepuh Nahdlatul Ulama (NU), kemungkinan besar ormas Islam terbesar di Indonesia itu akan mendukungnya. Seperti pengakuan Kiai Ma'ruf sendiri, secara struktural PBNU sudah mendukungnya. Pun dengan kelompok kulturalnya.
Meski banyak dukungan yang mengalir dari berbagai sektor masyarakat, Jokowi dan KH. Ma'ruf Amin harus tetap bekerja keras. Karena sebagaimana sepakbola, politik itu bisa juga dinamis. Hasil hari ini bisa berbeda dengan esok hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar