Kamis, 07 Maret 2019

Para Elit, Mohon Jangan Bakar Rumah Indonesia


Pemilu adalah agenda rutin dalam demokrasi. Ini sebuah kontestasi, dan bukanlah peperangan. Tetapi kubu Prabowo-Sandi kerap menggiring opini masyarakat ke arah sana. 


Tak hanya itu, demi memenangkan kontestasi kekuasaan 5 tahun, Prabowo-Sandi rela membakar rumah Indonesia dengan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah dibangun oleh tokoh-tokoh bangsa puluhan tahun dengan memainkan narasi ‘bakar rumah’.


Apa narasi bakar rumah itu? Yaitu, taktik politik dengan menyebarkan informasi sesat, seperti narasi “Indonesia Punah”, “Kekayaan Indonesia Lari ke Luar Negeri”, dan "Indonesia sedang Bleeding”. 


Informasi sesat itu berpotensi merusak pikiran masyarakat sendiri karena mengarahkan warga untuk pesimisme dan dapat mendorong pertikaian sesama anak bangsa sendiri. 


Parahnya, narasi sesat seperti itu bukan hanya level tim lapangan yang bergerak di akar rumput, tapi juga oleh semua elit Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat. Kita bisa lihat kabar bohong itu disebarkan oleh elit hingga emak-emak di daerah.


Terakhir, Amien Rais juga menyebarkan kabar sesat yang sama. Ia memainkan narasi "KPU Curang" untuk mendelegitimasi institusi negara penyelenggara Pemilu itu. 


Tak hanya itu, keluarga Amien Rais juga ikut-ikutan. Putri Mantan Ketum PAN itu juga menyebarkan narasi sesat yang sama, yakni dengaan memainkan narasi "sembako murah". 


Meskipun demikian, upaya bakar rumah ini bisa kita tangkal bersama. Salah satu caranya adalah dengan bersikap tabayyun dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi pekikan dan ‘baku hantam’ yang terjadi antar sesama warga Indonesia.


Mari kita perkuat narasi kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita jaga rumah bersama ini agar tidak dibakar oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar