Pembentukan Kabinet Indonesia Maju adalah hak preogratif sepenuhnya dari Presiden Joko Widodo. Pihak-pihak lain tak perlu merasa sakit hati dengan nama-nama yang terpilih.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia bersikap menghormati dan mengucapkan selamat atas pembentukan Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik Presiden Joko Widodo.
Mereka tak protes dan tidak kecewa dengan nema-nama yang terpilih. Karena sadar sepenuhnya bahwa, itu merupakan hak prerogatif sepenuhnya presiden terpilih.
Muhammadiyah bahkan berterima kasih karena Prof Muhadjir Effendy sebagai kader Muhammadiyah diberi amanat dan diangkat Presiden sebagai Menko PMK.
Terkait dengan pernyataan di luar yang telah disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang mempersoalkan pengangkatan menteri, tidaklah mewakili dan mencerminkan sikap PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah secara keseluruhan.
Dadang mengimbau, agar para anggota atau kader Muhammadiyah tak mengeluarkan pernyataan-pernyataan politik seputar Kabinet atau masalah nasional lainnya yang tidak sejalan dengan kepribadian dan garis kebijakan PP Muhammadiyah.
Karena, pada dasarnya, Muhammadiyah bukanlah organisasi politik dan tetap istiqamah sebagai gerakan kemasyarakatan yang menjalankan misi dakwah dan tajdid atau pembaruan untuk kemajuan umat, bangsa dan kemanusiaan.
Kita harus sadari bahwa memang beberapa pihak mencoba bermanuver pasca terbentuknya Kabinet Indonesia Maju. Hal ini tak lepas dari upaya saling sikut dan benturan kepentingan antar berbagai pihak.
Kita berharap Muhammadiyah tak ikutan dalam arus saling sikut seperti itu. Muhammadiyah harus tetap menjadi gerakan umat yang berbasis keagamaan dan kebangsaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar