Tiga bulan menjelang pemilihan presiden, tren elektabilitas pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin masih mengungguli Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hal ini berdasarkan survei lembaga Alvara Research Center, yang digelar pada 11-24 Desember 2018. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 54,3 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 35,1 persen.
Riset ini menggunakan multistage random sampling dengan wawancara terhadap 1.200 responden yang berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dalam survei Alvara kali ini mengalami kenaikan. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada periode Oktober 2018 berada di angka 54,1%, yang artinya mengalami kenaikan 0,2% pada periode Desember menjadi 54,3%.
Dari hasil survei Alvara Research Center ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di semua status sosial ekonomi, baik di kelas menengah maupun menengah ke bawah.
Selain itu, kecenderungannya pemilih sudah makin mengkristal dalam menentukan pilihannya. Hal ini juga terlihat dari semakin tingginya pemilih yang tidak mengubah pilihan.
Meskipun demikian, angka survei itu masih bersifat prediksi. Tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf harus bekerja lebih keras lagi agar keunggulan di atas kertas itu bisa terealisasi di lapangan.
Kerja-kerja sosialisasi dan pendekatan pemilih melalui jalur 'darat' dan 'udara' harus tetap masif. Agar keinginan Jokowi 2 Periode bisa menjadi kenyataan.
Sabtu, 12 Januari 2019
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Lebih Unggul Berdasarkan Survei Alvara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar