Kementerian Pertanian selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo berhasil merehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 3,12 juta hektare.
Lebih lengkapnya rehabilitasi ini meliputi jaringan irigasi tersier, pembangunan irigasi perpompaan serta pengembangan embung, dan parit atau long storage.
Rehabilitasi ini dilakukan untuk membangun tingkat usaha tani dan pengembangan sumber air (model padat karya) oleh petani.
Hasilnya rata-rata mampu meningkatkan indeks panen (IP) 0,5. Dari luasan 3,12 juta hektare, mampu mempertahankan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton.
Apabila peningkatan IP 0,5 terpenuhi akan meningkatkan produksi sebanyak 8,18 juta ton.
Oleh karena itu, selama lima tahun pada area yang terdampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi mencapai 24,37 juta ton.
Kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP ini, secara langsung atau tidak langsung, berdampak pada peningkatan IP, penambahan luas baku lahan sawah, luas tambah tanam, perlindungan usaha tani, dan peningkatan produktivitas untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Kita berharap perbaikan ini terus berlanjut ke depannya. Agar kesejahteraan petani, yang menjadi salah satu basis masyarakat Indonesia bisa lebih baik lagi.
Kamis, 03 Januari 2019
Rehabilitasi Irigasi Bertambah Signifikan, Hasil Panen Melonjak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar