Rabu, 18 September 2019

Ada kelompok Separatis KNPB di Balik Pemulangan Mahasiswa Papua



Komite Nasional Papua Barat (KNPB) disebut-sebut punya andil dalam pemulangan ribuan mahasiswa asal Papua dari Malang, Jawa Timur. Demikian diungkap Ketua Tim Asistensi Kapolri Irjen Paulus Waterpauw.

Dugaan itu terungkap dan diperkuat dari hasil kunjungannya ke Malang guna memantau aksi demo memperingati perjanjian New York tanggal 15 Agustus lalu yang tidak mendapat izin dari Kapolres Malang.

Salah satu alasannya, karena mereka tidak bisa memberitahukan siapa penanggung jawab aksi dan berapa nomor teleponnya. Walaupun tidak mendapat izin mereka tetap melakukan aksi dengan turun ke jalan sehingga sempat memacetkan arus lalu lintas.

Hal ini membuat warga Malang marah, hingga polisi harus membubarkan secara paksa. 

Keesokkan harinya, tanggal 16 Agustus terjadi aksi di asrama Kamasan Surabaya dimana bendera yang dipasang RW setempat dibuang hingga memunculkan reaksi yang dibalas dengan aksi demo di berbagai kota di Papua dan Papua Barat.

Anggota KNPB yang merupakan mahasiswa senior melakukan intimidasi, sehingga menyebabkan ribuan mahasiswa Papua pulang karena takut atas intimidasi tersebut.

Pada umumnya mahasiswa yang menjadi anggota KNPB itulah yang sering melakulan intimidasi, hingga membuat mahasiswa lain ketakutan. Mereka menggunakan seragam loreng-loreng dan berjaga di asrama mahasiswa Papua.

Ke depan, agar insiden pemulangan ribuan mahasiswa tidak terulang, harus dilakukan penertiban di asrama. Terutama bagi mereka yang menjadi mahasiswa abadi dan sering kali mengganggu atau mengancam mahasiswa baru. 

Sementara untuk membuat mahasiswa berbaur dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, mahasiswa Papua seharusnya tidak lagi tinggal di asrama, melainkan di kost yang ada penanggung jawabnya terhadap mahasiswa.

Kesimpulannya, di balik aksi-aksi mahasiswa Papua itu memang ada kelompok separatis. Inilah yang harus diwaspadai bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar