Kondisi keamanan di Papua yang belum kondusif membuat pemerintah perlu menyusun langkah dan strategi penyelesaian konflik.
Pemerintah perlu mencari solusi damai sesuai konteks di Papua. Sebab, masalah di sana tidak selalu sama dengan masalah di Aceh dan Timor Timur.
Pengamat militer dan pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhamad Haripin mengatakan pemerintah dan aparat keamanan harus cermat dalam mengatasi persoalan di Papua.
Pendekatan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dan intelijen sebaiknya bersifat humanis melalui musyawarah, penggalangan dan pembinaan.
Problem di Papua mesti dilihat dari latar belakang historis dan pengalaman kekerasan yang dialami masyarakat selama bertahun-tahun.
Situasi di Papua dan Timor Timur tidak sepenuhnya sama. Salah satunya karena Presiden Jokowi memiliki semangat besar merangkul Papua dengan tidak melihat referendum sebagai opsi penyelesaian masalah.
Masyarakat Papua hendaknya menyadari keseriusan pemerintahan Presiden Jokowi untuk menjadikan Papua lebih baik lagi dalam tatanan bernegara NKRI.
Pro kontra dan ketidakpuasan tentu hal yang tidak bisa dielakkan, sebab perlu waktu bagi pemerintah untuk membangun Papua.
Meski begitu, pemerintah memiliki komitmen yang besar untuk membangun Papua. Pemerintahan Presiden Jokowi serang berbenah dan berusaha agar tidak ada kerusuhan lagi di Papua.
Semoga komitmen itu terus diwujudkan dengan eksekusi yang konkret. Ke depan, Papua akan maju dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar