Selasa, 03 September 2019

Kerusuhan dan Peran Asing di Papua




Kerusuhan yang terjadi di Papua melibatkan pihak asing di dalamnya. Hal ini bukan cuma isapan jempol belaka, tetapi merupakan hasil penyelidikan Polisi. 

Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap jaringan asing yang diduga terlibat dalam berbagai kerusuhan di Papua.

Saat ini, Polri masih melakukan indetifikasi hingga pemetaan terkait dugaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Bukti nyata dari keterlibatan asing itu bisa dilihat dari adanya 'orang-orang Bule' yang turut serta dalam demonstrasi di Papua. Tak hanya berdemo, mereka juga turut memprovokasi agar ada referendum di Papua. 

Baru-baru ini, Kantor Imigrasi Sorong telah mendeportasi 4 WN Australia yang diduga ikut dalam aksi Papua Merdeka di Sorong. Empat WN Australia itu terdiri atas 1 pria dan 3 wanita. 

Sang pria bernama Baxter Tom (37), sedangkan 3 wanita bernama Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31), dan Cobbold Ruth Irene (25).

Pemerhati Kemanusiaan Papua Yohanes menyatakan bahwa warga asing yang mengaku sedang berwisata tersebut telah ditipu oleh masyarakat yang memberikan informasi bahwa aksi demo yang berujung ricuh tersebut adalah festival budaya Papua. 

Untuk itu, masyarakat Papua sebaiknya berhati-hati dan waspada terhadap provokasi dan hasutan yang berujung dari pihak-pihak yang tak bertanggungajawab. 

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam kerusuhan di Papua. Semoga segera terkuak siapa yang menjadi dalang di balik ini semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar