Rabu, 27 November 2019

Terorisme Sulit Diatasi jika Konflik di Timur Tengah Tak Berhenti




Permasalahan terorisme di Indonesia tak pernah satu dimensi saja, melainkan dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya situasi keamanan di Timur Tengah. 

Untuk itu, persoalan terorisme di Indonesia ini akan sulit diatasi apabila konflik di Timur Tengah (Timteng) masih ada. 

Hal ini seperti diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kegiatan Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke VI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya, persoalan terorisme di Tanah Air ini erat kaitannya dengan konflik yang terjadi kawasan negara di Timteng. Jadi sepanjang terjadi konflik di dunia Islam, baik di Afganistan, di Timur Tengah, di Suriah, di Irak dan lain-lain, maka the rest of the world akan menghadapi tumpahan permasalahan, termasuk di Indonesia.

Oleh karena itu, meski terorisme sulit dihilangkan sama sekali, tetapi setidaknya kita bisa mengurangi dampaknya di Indonesia. Yang hanya bisa kita lakukan adalah how to reduce, mengurangi dampaknya

Paling penting adalah membatasi agar konflik Timteng tidak boleh di bawa ke Indonesia karena Indonesia adalah negara plural dan selama ini hidup rukun dengan keberagaman masyarakatnya.

Di sinilah pentingnya kita menahan laju paham radikalisme di Indonesia. Selama paham itu tak bisa dikendalikan, maka situasi konflik akan segera muncul di permukaan.

Inilah tugas kita bersama untuk mencegahnya. Jangan sampai negara kita dipecah-belah oleh gerombolan orang yang over-dosis agama dan menginginkan Indonesia menjadi negara Islam.

Republik Indonesia adalah berideologi Pancasila dan berdasarkan UUD 1945, serta berbasiskan Bhineka Tunggal Ika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar