Rabu, 27 November 2019

Untuk Indonesia yang Damai dan Rukun, Agama Harus Jadi Inspirasi Batin



Tantangan bangsa Indonesia di era digitalisasi ini adalah banyaknya masyarakat yang tidak punya filtrasi dalam menggunakan kecanggihan teknologi. Alhasil, media sosial kerap digunakan untuk memecah persatuan bangsa.

Mirisnya, kecanggihan teknologi saat ini dijadikan wadah ujaran kebencian, provokasi, dan menyudutkan pihak lain dengan bahan perbedaan agama atau identitas lainnya.

Untuk itu, menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), agama haruslah bertindak menjadi inspirasi batin, bukan menjadi aspirasi politik semata. Jika agama menjadi inspirasi batin kita bisa berjumpa dalam persaudaraan.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kerukunan dan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Rumah Sufi dan Peradaban di Medan, Sumut.

Untuk menangkal pecah belah atas dasar identitas itu, kita harus kembali kepada Pancasila. Karena Pancasila ini adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia.

Melalui Pancasila, kita bisa memperkuat persatuan di tengah kemajemukan suku di Indonesia. Perbedaan tak perlu dijadikan ajang pertengkaran, sebaliknya justru bisa menjadi satu.

Kita benar-benar perlu menaruh perhatian atas tersebarnya provokasi di media sosial ini. Jika diteruskan pasti akan membawa mudharat yang sangat besar bagi bangsa ini. Apalagi jika mengeksploitasi isu SARA. 

Oleh karena itu, sepakat dengan BPIP di atas, kita memang harus kembali pada semangat agama menjadi inspirasi batin, yang menyebarkan kedamaian dan persatuan, bukan yang memecah belah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar