Di setiap visi besar pasti akan banyak hambatan dan tantangan. Setiap langkahnya akan diikuti dengan cibiran dan hujatan, meskipun yang melakukannya itu tidak mengetahui apa-apa.
Termasuk bila kita ingin mewujudkan mimpi Indonesia yang maju. Tepatnya saat pemerintah berencana memindahkan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Tantangan itu salah satunya datang dari cibiran politisi seperti Fadli Zon ini. Dia menyebut proses pemindahan Ibu Kota Negara disebut dijalankan secara amatiran oleh pemerintah.
Tanpa melihat konteks dan alasan kebijakan tersebut, juga progress yang dilakukan pemerintah, Fadli Zon langsung merespon negatif saja.
Baginya, pemerintah memang tak ada benarnya. Dan dia ingin tampil seolah sebagai pahlawan. Makanya kritikan tanpa substansi seperti itu diungkapkannya.
Yang jelas, sikap nyinyir Fadli Zon terhadap pemindahan ibu kota sebenarnya bentuk kepanikan dirinya melihat keberanian seorang Jokowi mengambil langkah besar dan perbaikan terhadap Indonesia.
Meskipun beberapa pihak mengkritik dan memberikan dugaan negatif terhadap rencana pemindahan Ibukota ini, tetapi tidak akan menyurutkan langkah Presiden Jokowi.
Karena Pemerintah telah memiliki ketetatapan penuh atas pemindahan Ibukota dengan tidak mengesampingkan aturan yang berlaku. Semua ini demi mewujudkan visi besar Indonesia Maju.
Mereka yang bermental 'kerdil' akan mencibir kebijakan ini dengan sejumlah argumen yang tak bermutu. Menunjukan bahwa dirinya memang tak mampu berpikir visioner ke depan.