Kematian ulama besar KH. Maimoen Zubair tak luput dari politisasi sejumlah pihak. Salah satunya dilakukan oleh anggota Presidium Alumni 212, Haikal Hassan Baras.
Dalam cuitannya di Twitter itu, Haikal Hassan menyebut bahwa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang memimpin doa di makam Kiai Haji Maimun Zubair alias Mbah Moen.
Tak hanya itu, dia juga menyindir soal ralat doa dan bagi-bagi amplop untuk menyindir kejadian pada masa Pilpres lalu.
"Mbah Mun wafat, Semoga Allah ampuni semua kesalahannya. Yang imam salat, Habib Muhammad al Hadad, yang pimpin doa Habib Rizieq Shihab, yang baca talqin Habib Hanif Alatas. Ke mana yang ralat doa, ke mana yang bagi-bagi amplop, ke mana yang maksa-maksa? Dahsyatnya aturan Allah," begitu cuit Haikal Hassan.
Anehnya, Haikal Hassan itu ternyata tak kuat menahan bullyan warganet. Setelah diketahui bahwa isu Rizieq Shihab memimpin doa itu bohong (hoaks), dia buru-buru menghilangkan jejaknya.
Haikal Hasan memblokir akun penyanggah tersebut dan menghapus cuitan yang dipostingnya. Artinya ia menyadari bahwa tindakannya salah. Dan untuk menghilangkan bukti dirinya melakukan pembohongan publik, maka Haikal Hasan menghapus cuitan tersebut.
Diakui atau tidak, sampai saat ini Haikal Hasan masih terus memprovokasi umat, bahkan dengan mempolitisasi wafatnya kiai kharismatik, Mbah Moen.
Tindakan ini sungguh bejat dan menunjukan rendahnya kualitas adab seorang Haikal Hassan. Tak semestinya wafatnya ulama besar seperti Mbah Moen itu dipolitisasi untuk kepentingannya sesaat.
Oleh karena itu, umat Islam jangan mau dibodohi oleh orang-orang seperti Haikal Hasan yang mengaku ulama, tapi kerap menyebarkan kebohongan publik. Sungguh memalukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar