Banyak kejanggalan yang bisa ditemukan dari data hasil Pemilu versi Prabowo-Sandi. Padahal data tersebut dijadikan dasar klaim kemenangan kubu 02 tersebut.
Sebagaimana diketahui, menurut perhitungan real count, Prabowo-Sandi mengklaim kemenangan hingga 62 persen. Karena itu mereka mendeklarasikan kemenangan hingga lima kali.
Misalnya, di Lampung. Ternyata, kubu Prabowo-Sandi hanya memasukkan data 30 TPS dari seluruh TPS yang ada di Lampung. TPS-TPS itu pun sebagian besar adalah yang memenangkan Prabowo-Sandi.
Begitu pula di DKI Jakarta. Dari 40 persen rekapitulasi suara yang masuk, perolehan suara Jokowi-Ma'ruf tidak jauh berbeda dengan real count KPU dan quick count mayoritas lembaga survei.
Sementara itu, kubu Prabowo-Sandi mengklaim menang di Jakarta. Setelah dilihat ternyata mereka hanya memasukkan 300 TPS dari total keseluruhan TPS. Ini adalah kebohongan kedua.
Terbongkarnya klaim 62 persen suara Prabowo-Sandi memperlihatkan bahwa mereka tidak jujur. Karenanya wajar saja mereka tidak mau transparan mengungkap tentang metode real count dan merahasiakan lokasi tempat real count internal mereka.
Kubu Prabowo telah bermain curang dan menipu rakyat karena jikalau bukan curang, bukan kubu Prabowo-Sandiaga namanya.
Dengan data seperti itu, kita sangat ragu dengan data Prabowo-Sandi. Untuk itu, hasil yang paling nyata adalah data KPU dan semua pihak harus sabar menunggu pengumuman KPU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar