Perpecahan internal sangat dimungkinkan terjadi dalam tubuh Partai Gerindra. Hal ini karena ada hubungan yang tak harmonis antara Wakil Ketua Umum Arief Poyuono dan Fadli Zon.
Seperti diketahui, diantara keduanya pernah terjadi aksi saling sindir dan menghina satu sama lain. Kasus itu berawal saat Fadli menyebut Arief sebagai sosok yang mencla-mencle, lantaran sebagai oposisi dirinya malah memuji kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Sindiran itu membuat Arief Poyuono tidak terima. Ia pun menyindir balik Fadli Zon. Baginya, tidak apa-apa disebut mencla-mencle dibandingkan menjadi kacung neolib. Tak hanya itu, Arief juga menyebut Fadli Zon sebagai kacung asing atau Amerika Serikat.
Seperti diketahui, pada 2015 lalu, Fadli bersama Ketua DPR Setya Novanto sempat bertemu dengan Trump saat berkampanye dalam Pilpres AS. Fadli bahkan mendapatkan topi dan sudah diserahkan kepada KPK.
"Sedih saya sama model politisi yang mentalnya mental kacung tapi topengnya nasionalis. Mana bisa maju negeri ini kalau banyak politisi yang bermental kacung asing?" tambah Arief Poyuono menuding Fadli Zon.
Arif Puyuono dan Fadli Zon sama-sama Waketum Gerindra. Mereka juga sama-sama pendukung Prabowo, tetapi kenapa keduanya justru bertengkar dan saling menjatuhkan? Belum lagi munculnya sindiran jenderal kardus dari politisi Demokrat untuk Prabowo. Beginikah koalisi yang sehat?
Hal ini sungguh tidak baik bagi pemerintahan Indonesia jika mereka menduduki jabatan penting dalam kenegaraan. Betapa tidak, pemimpinnya saja tak jelas, pendukungnya pun juga tak berguna.
Koalisi Prabohong lebih baik mending ke laut aja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar