Selasa, 16 April 2019

Kala Prabowo Akui Kesalahan Mertuanya, Korup dan Otoriter

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyebut kesalahan ekonomi di Indonesia saat ini terjadi bukan semata karena salah Presiden Joko Widodo, tapi juga presiden-presiden sebelumnya. 


Tuduhan tersebut menunjukkan bahwa Prabowo menyalahkan Soeharto dan mengakui kesalahan mertuanya yang merupakan seorang diktator terkorup sedunia abad ke-20.


Sebagaimana diketahui, mantan Presiden Soeharto ditempatkan sebagai Presiden terkorup sedunia berdasarkan temuan Transparency International 2004 dengan total perkiraan korupsi sebesar 15-25 miliar dolar AS.


Beberapa kasus korupsi besar Soeharto, yaitu penggunaan Dana Reboisasi Departemen Kehutanan dan pos bantuan presiden untuk membiayai tujuh yayasan milik Soeharto. 


Diantaranya Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti Sosial, Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti, Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, dan Yayasan Trikora.


Aktivis Indonesian Legal Roundtabel (ILR), Erwin Natosmal Oemar mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan PBB, pada abad ke-20 Soeharto adalah diktator paling korup sedunia. 


Soeharto terbukti secara hukum melakukan tindak korupsi, sehingga jika ada Capres yang ingin memberantas korupsi tapi ingin memberikan Soeharto gelar pahlawan itu tindakan kontradiktif. 


Ini adalah penipuan publik dan manipulasi sejarah. Dan Prabowo sudah mengakuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar