Cara berpolitik yang tidak sehat kembali dipraktikan oleh kubu Prabowo-Sandi. Politisasi agama masih menjadi taktik andalan untuk memenangkan capres nomor urut 02 tersebut.
Salah satu bentuk politisasi agama itu terlihat dari ada ulama atau ustaz yang secara terang-terangan menggunakan masjid untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi.
Kemudian, ulama pendukung Prabowo - Sandi tak hanya mengampanyekan duet bernomor urut 02 itu saja, tetapi juga mengumbar provokasi.
Semestinya aksi provokasi tidak diperbolehkan di muka umum. Sebab, provokasi akan menimbulkan kegaduhan.
Perkara provokasi berbasis agama dan politisasi masjid ini bukanlah barang rahasia lagi. Banyak bukti bertebaran, dimana kubu 02 memanfaatkan sentimen agama dan SARA untuk kepentingan politik.
Cara-cara kampanye kubu 02 itulah yang dapat menyebabkan umat terpecah belah dan terjadi gesekan antara pendukung kandidat capres. Sebab, mereka gemar mempolitisasi agama dan menyalahgunakan masjid untuk mengumbar provokasi.
Mari berpikir waras dalam Pilpres 2019 ini. Jangan gunakan agama untuk memecah belah umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar