Kamis, 11 April 2019

Tak Bisa Baca Al Qur'an, Timses Prabowo Rendahkan Ayat Suci


Meski kerap disebut capres hasil Ijtima Ulama nyatanya Prabowo Subianto ternyata tidak bisa membaca kitab suci Al Quran. Hal itu terbukti saat ditantang oleh Ikatan Dai Aceh.


Ketika Ikatan Dai Aceh mengusulkan tes membaca Alquran bagi capres dan cawapres, anggota Direktorat Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, mengaku tak perlu diadakannya tes uji baca Alquran.


Ia "ngeles" katanya Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai agama dan suku membutuhkan pemimpin yang majemuk, bukan yang pandai membaca Alquran. Padahal, mereka sering teriak-teriak keharusan pemimpin muslim dan menolak pemimpin kafir. 


Di sisi lain, penolakan Ferdinand atas tes baca Al Quran itu bisa dianggap merendahkan Ikatan Dai Aceh dan kesucian Alquran. 


Bila Prabowo memang benar sedang memperjuangkan umat Islam, seharusnya tidak perlu gusar dan mencari pembelaan serta pembenaran untuk menolak dan menghindari usulan dari Ikatan Dai Aceh tersebut. 


Cara "ngeles" Prabowo itu menunjukkan bahwasanya Ia hanya menggunakan "gimmick" Islam saja. Tidak benar-benar pemimpin Islam sesungguhnya. 


Dari kasus di ata, kita akhirnya juga tahu, Ferdinand Hutahaean itu sebenarnya bermuka dua. Disatu sisi mempertanyakan keislaman Jokowi dengan menuduh Jokowi serta pendukungnya sebagai PKI, namun disatu lain dia membela Prabowo yang tidak bisa menunjukkan keislamannya. 


Itulah kemunafikan kubu 02. Mereka hanya menggunakan Islam sebagai "bahan jualan" saja. Kenyataannya mereka bukanlah seorang yang islami, apalagi memperjuangkan agenda umat Islam. 


Jangan mau dibohongi oleh "topeng keislaman" mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar