Rabu, 05 Juni 2019

BPN Prabowo-Sandi Cuci Tangan, Sangkal Adanya Politisasi Ani Yudhoyono

Setelah junjungannya membuang kotoran, biasanya giliran anak buah yang membersihkannya. Upaya cuci tangan pun juga dilakukan untuk membersihkan nama junjungan tersebut.


Itulah peran sehari-hari dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto untuk menjaga nama baik sang junjungan. Bila sang junjungan itu melakukan kesalahan, merekalah yang akan pasang badan untuk membersihkan namanya. 


Baru-baru ini, kelakuan seperti itu terulang kembali. Ketika Prabowo Subianto melakukan blunder dengan mempolitisasi pilihan politik Ani Yudhoyono pasca kematiannya, BPN Prabowo-Sandi langsung berupaya cuci tangan untuk membersihkan namanya. 


BPN menegaskan bahwa Prabowo tak bermaksud untuk mempolitisasi pernyataannya soal Ani Yudhoyono. Mereka juga menyakini Prabowo juga tidak bermaksud memperkeruh suasana keluarga Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih berduka.


Pernyataan di atas tentu saja sangat naif. Pasalnya, gesture SBY terlihat berubah saat Prabowo membicarakan pilihan politik Ani Yudhoyono pada 2014 dan 2019. SBY terlihat kecewa dan tidak nyaman dengan pernyataan Prabowo tersebut. 


Jadi, meskipun berusaha diklarifikasi oleh BPN Prabowo-Sandi, kemarahan keluarga SBY itu tak bisa ditampik. Mereka terlanjut kecewa dengan pernyataan nir-empati dari Prabowo tersebut.


Di sisi lain, kejadian ini menunjukan bahwa BPN sebagai tim sukses Prabowo-Sandi tak bisa memberikan masukan yang positif terhadap capresnya. Sebaliknya, justru berupaya untuk cuci tangan dengan tidak mau mengakui atau instropeksi diri. 


BPN harusnya memberikan masukan kepada Prabowo agar segera meminta maaf dan menarik ucapannya yang tak elok itu. Akui secara jujur saja bahwa mereka telah membuat SBY kecewa dan tak nyaman, kemudian meminta maaf. Mungkin cara "gentlement" seperti itu lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar