Di tengah tren melambatnya perekonomian dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dikatakan masih sangat baik. Meski tak sesuai target awal, posisi kita termasuk yang tertinggi di dunia.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar semua pihak mensyukuri kinerja perekonomian Indonesia ini. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (28/11)
Hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu di atas 5%. Beberapa waktu lalu BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III - 2019 sebesar 5,02%.
Apabila dibandingkan dengan negara-negara anggota G20, Indonesia masih berada di urutan ketiga di bawah India dan China.
Meski begitu, pertumbuhan kita di atas negara-negara maju seperti AS, Jepang, dan Jerman. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga di atas rata-rata dunia.
Ke depan, Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diperkirakan meningkat di kisaran 5,1%-5,5%. Sementara itu menurut dia, inflasi tahun depan juga tetap terkendali sesuai sasaran 3%+1%. Kemudian, defisit transaksi berjalan 2020 berada di kisaran 2,5%-3% dari Produk Domestik Bruto.
Selain itu, surplus transaksi modal dan finansial masih tetap besar sehingga mendukung stabilitas eksternal. Inilah yang seharusnya membuat kita optimis ke depan.
Meski secara makro masih sehat, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa situasi ekonomi global saat ini benar-benar sulit. Kita perlu bekerja keras untuk tidak terseret dalam arus resesi.
Mari kita dukung kerja pemerintahan Presiden Jokowi agar bisa bekerja dengan baik. Kerja ekonomi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya masyarakat.