Aksi 22 Mei diprediksi tak akan banyak diikuti masyarakat. Pasalnya, kekuatan massa pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah mulai "ompong".
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono. Menurutnya, hanya sedikit massa yang akan bergerak pada 22 Mei 2019, diantaranya massa dari mantan HTI, sebagian mantan PA 212 dan mantan GNPF Ulama.
Saat ini, disadari atau tidak, masyarakat mulai sadar dan tidak mau ikut aksi menjelang pengumuman hasil Pemilu oleh KPU pada 22 Mei 2019.
Artinya, para elite yang teriak-teriak ini "hanya" akan mengerahkan massa yang ompong. Pasti jumlahnya tinggal sedikit.
Terlebih, Partai Demokrat telah menyatakan tidak mau kalau demokrasi berjalan inkonstitusional. Bahkan PKS dan dua per tiga PAN juga sudah tidak mau ikut aksi karena masih peduli pada masa depan rakyat dan negeri.
Hendropriyono pun mengaku mengetahui identitas massa yang akan turun ke jalan pada 22 Mei 2019. Massa yang sekarang bergerak hanya mantan 212, FPI, dan barisan sakit hati dengan pemerintahan Jokowi, seperti pejabat atau menteri yang dicopot dari jabatannya.
Yang pasti, mereka adalah orang-orang yang tak mampu berpikir jernih lagi. Mereka adalah orang-orang yang rela mengorbankan apa pun demi sebuah nama dan jabatan.
Itulah komposisi yang akan ikut aksi 22 Mei 2019. Bila sudah mengetahui itu, apakah mau bergabung dengan mereka? Kalau saya sih tenti saja tidak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar