Selasa, 21 Mei 2019

Ikuti Konstitusi! Pihak yang Kalah dan Tidak Puas Jangan Melawan Kehendak Rakyat dan Hukum


Kalah itu pasti menyesakkan, apalagi bila berturut-turut hingga 3 kali. Bagi Prabowo Subianto, kekalahan dalam Pilpres 2019 ini sungguh sangat menyakitkan. 


Meski demikian, tindakan di luar hukum tetaplah bukan pilihan yang bijak. Sebab konstitusi telah memberikan mekanismenya bila ada pihak yang tak puas dengan hasil Pemilu. 


Pesan senada juga diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam merespons rencana Aksi 22 Mei 2019 di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). 


Presiden berharap pihak yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 agar menempuh jalur konstitusional. Yaitu, dengan menyelesaikannya di Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK).


Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh pihak agar dapat memberikan pelajaran politik yang baik kepada masyarakat, apapun hasil Pemilihan Umum (Pilpres) 2019.


Hal itu karena pesta demokrasi yang digelar 17 April lalu sudah dilakukan berdasarkan pada peraturan, ketentuan, dan mekanisme yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang proses pembentukannya telah disepakati oleh parlemen. 


Sebagai negara yang menganut prinsip-prinsip demokrasi sudah selayaknya seluruh pihak berpedoman pada mekanisme yang ada, termasuk untuk menyelesaikan perselisihan terkait pemilu bila memang diperlukan.


Apalagi, seluruh proses Pemilu 2019 telah berjalan dengan jelas dan rakyat sudah menentukan pilihan pada 17 April silam. Jadi jangan dirusak lagi dengan tindakan di luar hukum yang inkonstitusional. 


Perlu diketahui, Indonesia tidak hanya satu dua kali dalam menyelenggarakan Pemilu dan pada 17 April 2019, masyarakat telah menentukan pilihannya dalam bilik suara. Mari kita bisa bersikap bijak dengan lapang dada menerima apapun hasil Pemilu 2019. 


Bagaimanapun, rakyat sudah berkehendak dan memutuskan pilihan politiknya. Karena itu, hasilnya harus dihormati semua pihak dengan mengedepankan cara-cara konstitusional. 


Mari kita berikan tradisi politik yang baik untuk anak cucu kita, salah satunya dengan bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan politik, dan siap kalah-menang dalam sebuah kontestasi politik. Ini akan membawa Indonesia menjadi lebih baik ke depannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar