Senin, 06 Mei 2019

Menuju Senja, Eksistensi Prabowo Semakin Dikaramkan oleh Gerakan Suluh Kebangsaan


Citra Prabowo Subianto sebagai pemimpin yang ksatria dan negarawab mulai pudar.  Pasalnya, tingkah lakunya pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini membuat masyarakat muak dengan drama dan sandiwara politik yang terus dimainkannya. 


Pada dasarnya, masyarakat sudah mulai capek dengan kelakuan Prabowo dan kubunya untuk terus mempertahankan halusinasi klaim kemenangan. Apalagi diantara itu, mereka secara aktif terus memainkan isu curang dan fitnah sana-sini. 


Masyarakat ingin kembali menjalani kehidupan normal seperti dulu, tanpa ada situasi memanas hanya gara-gara pilihan politik yang berbeda.


Hal itu klop dengan apa yang disuarakan dengan kelompok yang bernama Gerakan Suluh Kebangsaan. Para tokoh-tokoh yang tergabung di dalamnya ingin masyarakat Indonesia kembali berjalan normal kembali. Perbedaan politik tak perlu menjadi ajang perpecahan. 


Baru-baru ini, tokoh-tokoh yang tergabung dalam Gerakan Suluh Kebangsaan, seperti Mahfud MD, Keluarga Gus Dur dan tokoh lainnya berkunjung ke Singapura untuk menjenguk dan mendoakan Ibu Ani Yudhoyono. Di momen itu sekaligus bertemu dengan mantan Presiden SBY. 


Mahfud MD, bersama istri Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah Wahid dan anak Gus Dur, Alissa Qotrunnada Wahid, serta Dahlan Iskan, bertemu dengan SBY dalam suasana yang hangat. 


Para tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Suluh Kebangsaan ini meminta agar SBY tetap berkontribusi bagi bangsa dan negara termasuk dalam menyejukkan suhu politik yang cenderung meningkat saat ini. SBY pun mendukung penuh segala prakarsa dan inisiatif untuk membuat Indonesia lebih baik.


Pertemuan ini memiliki makna lain dalam politik praktis. Pertemuan para tokoh itu sekaligus meredam dan menenggelamkan kubu Prabowo yang terus menerus memanaskan keadaan. 


Bahkan kabarnya, pertemuan itu membuat Prabowo membatalkan rencana kunjungannya ke Singapura untuk menjenguk Ibu Ani Yudhoyono. Konon juga karena tidak dikehendaki oleh keluarga Cikeas. 


Menariknya pada momen tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat itu juga meminta semua pihak dapat menahan ego Pemilu 2019. SBY menegaskan pentingnya membuka ruang dialog, terutama yang menyangkut kepentingan bangsa. Ia pun sangat setuju adanya usulan rekonsiliasi pasca pemilu.


SBY juga memberikan saran untuk mencari jalan keluar dari kegaduhan yang ada saat ini, yakni compromise, take and give,  serta win-win solution.


Solusi dari SBY ini berpotensi besar akan semakin menenggelamkan diri Prabowo dan kelompoknya. Karena mereka maunya hanya menang dan membuat Indonesia kacau, bukan ingin membangun bangsa dan negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar