Kabar mengenai bus-bus TransJakarta yang mangkrak di era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok banyak beredar di media sosial. Buzzer-buzzer 'peliharaan' Gubernur Anies Baswedan terlihat suka sekali menggoreng isu ini.
Lantas, seperti apa kronologi bus-bus tersebut bisa mangkrak dan terbengkalai seperti itu?
Kalau dicermati serius sebenarnya bus-bus itu tak ada kaitannya dengan Ahok maupun Pemprov DKI Jakarta di masanya.
Sebab, bus-bus itu adalah bus-bus tersebut merupakan aset dari PT Adi Teknik Ecopindo yang berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga dinyatakan sebagai PT yang pailit.
Hal ini dibenarkan oleh Camat Dramaga Adi Henriyana. Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor sendiri adalah lokasi dimana bus-bus tersebut mangkrak saat ini.
Camat Dramaga mengatakan, kepemilikan ratusan bus itu diketahui dari hasil penelusuran pihaknya setelah mendapatkan laporan warga.
Hal itu juga ditandai dengan informasi yang ditempel di kaca bus bertuliskan "Budel Pailit PT. Putera Adi Karyajaya (Dalam Pailit) sesuai putusan perkara no.21/PDT.SUS-Pailit/2018/PN. Niaga.jkt.pst, tertanggal 20 September 2018 dalam pengawasan kurator dan pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat".
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa bus-bus yang mangkrak itu tak ada kaitannya dengan Pemprov DKI dan Ahok.
Fakta yang terungkap ini membantah 'gorengan' isu-isu yang disebarkan oleh buzzer-buzzer pendukung Anies Baswedan. Mereka itu adalah golongan yang hatinya sudah terbungkus dengan kebencian, sehingga rela memutarbalikkan fakta dan menyebarkan fitnah demi mendiskreditkan Ahok.
Mungkin mereka sadar bahwa Gabener Anies yang diusungnya itu tidak mampu bekerja dan tidak memiliki prestasi apa-apa. Sehingga berupaya mengalihkan perhatian masyarakat agar tetap menghujat Ahok tanpa melihat kecacatan yang hakiki dari seorang Anies Baswedan.
Kita harusnya jangan mudah percaya dengan narasi sesat seperti di atas. Periksa ulang setiap informasi untuk memastikan kebenaran setiap informasi yang kita terima.