Peta partai koalisi pro pemerintah dan oposisi masih belum jelas. Pasalnya, ada beberapa partai pendukung Prabowo-Sandi yang dikabarkan bakal bergabung di kabinet Jokowi-Ma’ruf.
Namun, partai-partai yang dahulu melawan Jokowi sebaiknya tetap menjadi oposisi saja. Hal itu untuk menjamin agar sistem demokrasi dapat berjalan sehat di Indonesia.
Kehadiran oposisi sangat diperlukan untuk melakujan check and balance agar pemerintahan dapat berjalan sesuai jalurnya.
Inilah alasannya agar Prabowo sebaiknya tetap menjadi oposisi untuk memberikan memberikan kritik-kritik konstruktif terhadap pemerintah.
Kita harus sadar bahwa suatu pemerintahan yang demokratis itu selalu membutuhkan partai penyeimbang yang berada di luar pemerintahan.
Oleh sebab itu, Gerindra kita harap tetaplah menjadi oposisi pemerintah dan menjadi "sparring partner" yang kritis untuk membangun Indonesia bersama Pemerintah.
Bagaimanapun, Prabowo harus mengambil posisi terhormat dan mulia sebagai oposisi untuk melanjutkan perang terhadap Jokowi – Ma’ruf.
Namun, tentunya bukan perang seperti tahun-tahun yang lalu, melainkan perang untuk melawan penyimpangan yang mungkin dilakukan Pemerintah.
Jadilah oposisi, tetapi oposisi yang benar. Kelompok yang kritis pada substansi dan tidak sibuk menjelek-jelekan, apalagi menghina pemerintah.
Kritis dan menghina tentu saja berbeda. Kita harap seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar