Senin, 15 Juli 2019

Tak Suka Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo, Inginkan Indonesia Pecah?



Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto tak selamanya dipandang positif. Terutama oleh kelompok yang tak menginginkan adanya rekonsiliasi antara keduanya.

Banyak yang terang-terangan menghina Prabowo dan Gerindra karena keputusan tersebut. Bahkan mereka kini telah menarik dukungan terhadapnya.

Kalau diperiksa ulang, mereka yang tak suka dengan pertemuan itu adalah kelompok anti-Pancasila. 

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh politisi PDI Perjuangan Charles Honoris. Menurutnya, kelompok yang tak suka dengan adanya rekonsiliasi itu adalah mereka yang ingin Indonesia rusak karena terus terpecah belah demi kepentingan jangka pendek.

Padahal, rekonsiliasi yang dilakukan Presiden Jokowi dan Prabowo itu adalah bentuk nyata sikap dua negarawan, sehingga patut dicontoh oleh pendukung masing-masing di akar rumput.

Rekonsiliasi itu telah melampaui kepentingan politik praktis, seperti keputusan koalisi atau oposisi sekalipun. 

Kedua tokoh tersebut hanya ingin rakyat Indonesia kembali bersatu, tidak ada lagi cebong dan kampret pasca-polarisasi yang tajam dalam Pilpres 2019.

Oleh karenanya, jika ada pihak-pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi dua negarawan tersebut, berarti mereka anti-Persatuan Indonesia dan anti-Pancasila. 

Patut dicurigai juga ada ideologi trans-nasional yang bermain di balik pihak-pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo. 

Sebab, siapapun yang masih mencintai Indonesia dengan segala ke-bhinekaan-nya, pastilah setuju dengan semangat Persatuan Indonesia yang diserukan Jokowi dan Prabowo.

Kita patut waspada dengan kelompok-kelompok tersebut. Jangan sampai mereka kita beri ruang untuk berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar